18 Julai 2011.
Alhamdulillah. Mahligai sederhana namun meneduhkan ini telah sepurnama usianya.
Suamiku yang dimuliakan,
Saat dada langit terkuak mencurah barakah itu masih terakam indah. Detik itu kita berdiri dengan pakaian terindah, haruman mewangi dan riasan sederhana yang paling anggun. Seluruh keluarga dan sahabat mendoakan keberkatan buat kita, Setiap wajah yang hadir menguntum senyum menambah bahagia.
Betapa terharu diriku tika kemuncak hubungan manusia itu kita capai dengan lafaz keramatmu. Satu Lafaz . Seorang lelaki yang sebelumnya begitu asing, telah menjadi manusia paling tinggi martabatnya disisiku. Menjadi Suami penentu destinasi abadi buat seorang isteri. Ketika wanita lain masih dalam perkiraan jodohnya yang samar, engkau hadir dan menyuntingku sebagai isteri. Saat itu, Aku tidak pernah lagi bimbang, kerana kau telah menjadi suami kesayangan yang kutempatkan di sisi paling hampir, paling lunak dan mesra bagi memandu perjalanan hidupku di kemudian hari.
Suami yang sentiasa mengasihiku,
Engkau telah menjadi seorang suami yang sentiasa mengingati pesan TuhanMu supaya menjadikan hubungan kita bertunjangkan mawaddah wa rahmah. Maka sepurnama ini, telah kita lalui dengan penuh kasih sayang dan kebahagiaan. Namun, kita tidak boleh berbangga diri. Perjalanan kita masih panjang dihadapan dan purnama ini belum bertemu gerhananya.
Pernikahan kita di usia ini hanyalah titik awal untuk kita memulakan perjalanan kehidupan berkeluarga. Ingatlah suamiku, perjalanan kita nanti pasti bertemu durinya. Ianya tidak akan semulus yang kita rencanakan. Akan terdapat banyak kejutan dariNya yang membuatkan kita tersenyum, tertawa, menangis dan malah terberkas luka. Namun, janganlah gentar suamiku. Tetaplah kuat menghadapinya, kerana kita akan bersama, berusaha, bersabar dan mengutip hikmah dari tiap kejutan yang tiba.
Ingatlah dirimu wahai suamiku, dalam mencari bahagia, banyak jalan yang ditawarkan, tetapi tiada yang akan menjamin khatimahnya kecuali jika kita memilih untuk memprioritikan Allah. Itulah yang akan mencurahkan kebahagiaan yang sejati, meski ada masalah sedang membadai rumahtangga kita dan itulah juga yang memberikan senyuman meski air mata menitik-nitik kejatuhan.
Suami yang selalu menjaga dan melindungiku,
Aku selalu ingin menjadi bidadari untukmu. Bidadari yang mampu mencipta mahligainya seindah syurga, menjaga akhqlaqnya sebening mata. Malah, bukan hanya didunia, aku juga ingin menjadi bidadarimu hingga ke syurga Allah kelak.
Maka, jalan mencapainya pasti tidak mudah seperti yang kubayangkan. Engkau juga mengetahui kelemahan dan keterbatasanku sebagai isterimu. Bukan sekali dua engkau diuji dengan sikapku. Namun, engkau selalu bersabar dan memahamiku. Oleh itu,diriku amat memerlukan bantuan dan sokonganmu. Ingatkanlah dengan tegas dan benar akan kesalahan atau kelemahanku. Isterimu ini hanyalah tulang rusuk yang bengkok. Janganlah engkau meluruskan dengan paksa kerana ia akan patah. Tetapi, janganlah engkau terus membiarkannya kerana ia akan selamanya bengkok. Bimbinglah isterimu untuk meraih redhamu dan paling utama meraih redha dari Allah Yang Satu.
Suami yang selalu menyantuniku,
Begitu banyak yang telah kita rencanakan di dalam melayari mahligai rumahtangga ini. Namun, kita tidak berdaya merealisasikan perencanaan itu melainkan dengan KuasaNya. Hanya kekuatan doalah yang mampu membantu kita. Hanya kesederhanaan pemikiran tentang sabar dan syukur yang bisa menyelamatkan kita di tiap masa.
Tetapi jangan takut suamiku, jika suatu saat badai datang menerjah kapal kita, isterimu akan sentiasa mendampingimu melawan ganas rempuhannya. Luruskan arah dan kembangkan layar, isterimu akan membantu dengan penunjuk arah yang benar. InsyaAllah. Tetaplah tabah menghadapinya, kerana ganasnya badai itu tidak lain hanya akan menguatkan kita untuk sampai ke pulau impian. Ingatlah suamiku, Allah tidak akan menguji di luar batas kesanggupan kita untuk meghadapinya… dan yakinlah, akan terbit cahaya setelah gelap malam. Tugas kita ialah menanjak harap dan doa kepada Allah lalu mengukuhkan kapal agar kita dan anak-anak nanti tetap sejahtera di dalamnya.
Suamiku yang dimuliakan,
Tak banyak lagi kata-kata yang mampu ku bingkiskan buatmu di dalam warkah sederhana ini, kerana kata takkan pernah cukup menceritakan tiap hal yang akan kita temui. Hanya sebait puisi indah yang dapat kuselipkan di akhir surat ini.
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana..
Dengan kata yang tak sempat disampaikan kayu kepada api yang menjadikannya abu..
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana..
Dengan syarat yang tidak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..”
Djoko Damono
Sekian surat untukmu, suamiku.
Kutitipkan doa di dalam surat ini, dan kukirim dengan penuh kasih hanya untukmu.
Dari wanita tidak sempurna yang sedang belajar menjadi perhiasan dunia untukmu, sebagai isteri solehah..
Nadiah Humairah
1 comment:
http://bukujudi99.com/ >> panduan cara berjudi untuk membawa hoki dan keberuntungan
http://fastbet99group.org/ >> agen judi terbesar di asia dan terpercaya memberikan anda pengalaman bermain yang
fairplay !!! daftar sekarang di sini !! >> http://fortunebet99.cc/pendaftaran/
http://layarkaca21indo.com/ >> situs kumpulan film bioskop terbaru dan terupdate
http://minion99.org/ >> bagi yang lagi suntuk cocok banget !! ini situs streaming film bioskop terbaru
https://subtitlecinema.com/ >> situs kumpulan subtitle dari semua film terlengkap
Post a Comment